Sabtu, 25 April 2015

Muhasabah Diri

Kajian Islam 17 April 2015 
Oleh : ustadz Sugeng


بِسْـــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم


Hati sumber kebenaran, sehingga hati dijadikan kacamata untuk parameter muhasabah. Rasulullah saw mengatakan bahwa jika hati kita terlalu menempel dengan dunia, maka temannya adalah takut mati. Padahal hidup sebenarnya bukan lah di dunia dan sukses sebenarnya bukanlah sukses di dunia, seperti firman Allah swt yang berbunyi : 

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (Q.S Ali-Imran : 185)
Kesuksesan dari pandangan Allah swt adalah kita yang terhindar dari neraka dan masuk ke dalam surga Allah swt, bukanlah sukses seperti pandangan manusia yang selalu diukur dari kekayaan dan tingkat pendidikan seseorang. Rasulullah saw mangajarkan agar kita selalu memperbanyak mengingat kematian, karena kampung kita yang sebenarnya adalah kampung akhirat. kita akan menetap di akhirat, sehingga kita harus memperbanyak bekal untuk kembali ke akhirat agar kita tidak singgah di neraka. Di akhirat kita akan mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan didunia ini, kita akan menghadap pengadilan Allah sendiri-sendiri, seperti firman Allah SWT yang berbunyi :




Dan setiap orang dari mereka akan datang kepada Allah sendiri-sendiri pada hari kiamat.” (Q.S Maryam : 95)

Pada hari kiamat semua catatan kita akan terbuka secara transparan dan nanti allah akan menyuruh kita sendiri untuk membaca catatan amal tersebut. Seperti firman Allah SWT yang berbunyi:

 وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ ۖوَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا

“Dan setiap manusia telah kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya dilehernya, dan pada hari kiamat kami keluarkan baginya sebuah kitab dalam keadaan terbuka.” (Q.S Al-isra’ : 13).

Di cacatan tersebut akan tercantum semua yang telah kita lakukan di dunia ini. Setelah membaca catatan amal baik dan amal buruk kita, maka kita juga yang akan menentukan apakah kita masuk kedalam surga atau neraka berdasarkan catatan amal tersebut.kita akan  menjadi hakim terhadap diri kita sendiri,. Seperti firman Allah swt yang berbunyi :

اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا

Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu.” (Q.S Al-isra’ : 14)

Oleh karena itu kita lah yang harus berniat dari dalam hati dan bermuhasabah untuk melepaskan maksiat tersebut, sehingga saat kita mati nanti kita sudah dalam keadaan terlepas dari maksiat. Tetapi karena kita semua tidak terlepas dari kesalahan  maka kita harus banyak berbuat baik untuk menutupinya, seperti sabda nabi Muhammad saw yang berbunyi “tutupilah kesalahan-kesalahanmu dengan banyak beramal baik”. Untuk itu buatlah amal kita menjadi amal yang terbaik dan memohon ampunlah kepada Allah SWt atas semua yang pernah kita lakukan, sehingga kita bisa menjadi orang yang sukses diakhirat karena terhindar dari neraka dan masuk ke dalam Surga Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar